Berbuka puasa seharusnya membuat tubuh kembali segar dan bertenaga, bukan malah lemas, mengantuk, atau perut begah. Sayangnya, banyak orang tanpa sadar memilih makanan yang justru membebani pencernaan, menaikkan gula darah terlalu cepat, atau memicu dehidrasi. Artikel ini membahas makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka agar tubuh tetap fit dan puasa lebih optimal.
Manfaat Membaca Artikel Ini untuk ZenPlus:
✅ Mengetahui makanan yang bisa menyebabkan lemas setelah berbuka.
✅ Memahami efek samping gorengan, gula berlebih, dan kafein saat berbuka.
✅ Mendapatkan alternatif makanan sehat yang lebih baik untuk berbuka.
✅ Mencegah perut begah, gula darah naik drastis, dan dehidrasi.
✅ Membantu menjaga energi tetap stabil dan tubuh tetap fit selama Ramadan.
ZenPlus, pernahkah Anda merasa mengantuk setelah berbuka puasa? Atau mungkin perut terasa penuh, tidak nyaman, bahkan sulit melanjutkan ibadah? Bisa jadi, penyebabnya bukan karena jumlah makanan yang Anda konsumsi, tapi jenis makanan yang dipilih saat berbuka.
Berbuka puasa bukan sekadar momen menghilangkan lapar dan dahaga. Tubuh yang seharian menahan makanan dan minuman perlu mendapatkan asupan yang tepat agar tetap fit, bertenaga, dan tidak merasa berat setelah berbuka.
Sayangnya, banyak orang memilih makanan yang justru membebani pencernaan, menyebabkan lonjakan gula darah, atau membuat tubuh semakin lemas.
Jika ingin tetap fit selama Ramadan dan mendapatkan manfaat optimal dari puasa, ada beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari saat berbuka. Yuk, kita bahas satu per satu!
Jangan Terlalu Manis, Nanti Lemas!

Mungkin banyak dari kita yang terbiasa berbuka dengan minuman manis atau makanan serba gula. Segelas es teh manis, es sirup, atau kolak pisang memang terasa menyegarkan, tapi tahukah Anda bahwa gula berlebih justru bisa membuat tubuh cepat lemas setelah berbuka?
Saat Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu manis, gula darah akan naik dengan cepat. Namun, kenaikannya ini tidak bertahan lama—justru akan turun drastis setelah beberapa waktu, menyebabkan rasa kantuk dan tubuh terasa lemas. Itulah kenapa setelah berbuka dengan makanan manis, banyak yang merasa lemas dan ingin langsung rebahan.
Jika ingin tetap segar setelah berbuka, pilihlah sumber gula alami seperti kurma atau buah segar. Kurma mengandung gula alami yang lebih stabil dan bisa memberikan energi bertahap tanpa membuat tubuh ‘drop’ mendadak.
Gorengan Memang Enak, Tapi Hati-Hati Perut Begah!

Bakwan, tahu isi, martabak, atau risol sering jadi menu favorit saat berbuka. Makanan ini memang enak, tapi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, bisa membuat perut terasa penuh dan begah.
Makanan berminyak mengandung lemak trans yang sulit dicerna oleh tubuh. Setelah seharian lambung beristirahat, tiba-tiba Anda memberinya makanan yang berat, berminyak, dan sulit diproses—akibatnya, rasa tidak nyaman, perut penuh, dan bahkan asam lambung naik bisa terjadi.
Daripada gorengan, cobalah makanan yang lebih ringan seperti sup, tumisan sayur, atau makanan yang dipanggang dan direbus. Jika tetap ingin sensasi ‘renyah’, Anda bisa mencoba memasak dengan air fryer atau memanggang di oven untuk mengurangi minyak berlebih.
Makanan Pedas & Asam Bisa Jadi Pemicu Masalah Lambung

Bagi pencinta pedas, berbuka tanpa sambal mungkin terasa kurang lengkap. Namun, makanan pedas dan asam bukan pilihan yang baik untuk langsung dikonsumsi saat berbuka.
Setelah seharian berpuasa, lambung dalam kondisi kosong. Makanan pedas dan asam bisa merangsang produksi asam lambung secara berlebihan, yang bisa menyebabkan nyeri perut, rasa panas di dada, bahkan gangguan pencernaan seperti maag.
Jika ingin tetap menikmati makanan berbumbu pedas, pastikan perut sudah terisi dengan makanan yang lebih ringan terlebih dahulu. Anda bisa menambahkan cabai dalam jumlah kecil ke menu utama, bukan langsung berbuka dengan sambal atau makanan bercuka tajam.
Karbohidrat Sederhana Tidak Bertahan Lama, Malah Membuat Cepat Lapar

Sebagian orang memilih mie instan atau roti putih sebagai makanan berbuka karena praktis dan cepat disajikan. Namun, karbohidrat sederhana seperti ini memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti gula darah naik cepat tapi juga turun dengan cepat.
Akibatnya, rasa kenyang hanya bertahan sebentar, lalu tubuh kembali merasa lapar. Ini bisa membuat Anda mengonsumsi lebih banyak makanan dalam satu waktu, bahkan menyebabkan penumpukan lemak jika dilakukan terus-menerus.
Alternatifnya, pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, kentang rebus, atau roti gandum yang memberikan energi lebih tahan lama.
Kafein dan Soda Bisa Membuat Dehidrasi

Bagi pencinta kopi atau teh pekat, ada baiknya membatasi konsumsi minuman berkafein saat berbuka. Kafein bersifat diuretik, yang artinya bisa membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan melalui urin. Jika dikonsumsi saat berbuka, bukannya menghidrasi tubuh, justru bisa menyebabkan dehidrasi.
Minuman bersoda juga bukan pilihan terbaik. Selain tinggi gula, soda bisa meningkatkan gas dalam perut, menyebabkan kembung, dan membuat tubuh terasa tidak nyaman. Sebagai gantinya, minumlah air putih, infused water, atau susu rendah lemak agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Ingin Tetap Fit? Pilih Menu Berbuka dengan Bijak!

Mungkin sulit untuk langsung menghindari makanan-makanan di atas, apalagi jika sudah menjadi kebiasaan. Tapi, menguranginya secara bertahap bisa membuat perbedaan besar dalam kebugaran dan kesehatan tubuh selama Ramadan.
Agar berbuka lebih sehat dan tidak membuat tubuh terasa berat, mulailah dengan:
✅ Minum air putih dan kurma untuk hidrasi dan energi stabil.
✅ Mengonsumsi protein berkualitas seperti ayam panggang atau tahu tempe.
✅ Menambahkan serat dari sayur dan buah agar pencernaan tetap lancar.
✅ Makan secara bertahap, tidak langsung dalam jumlah besar.
Dengan sedikit perubahan pada pola makan, Anda bisa menikmati Ramadan dengan tubuh yang lebih segar, bertenaga, dan tetap sehat.
Jika Anda ingin lebih praktis, DietPlus siap membantu Anda menjaga pola makan sehat selama Ramadan. Dengan dukungan ahli gizi bersertifikat dan menu berbuka yang lezat serta bernutrisi, puasa Anda bisa lebih nyaman dan bermanfaat.
Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi GRATIS dengan ahli gizi kami sekarang!