Yoghurt sering dianggap makanan sehat, tapi ternyata nggak semua cocok untuk diet. Di artikel ini, ZenPlus diajak memahami perbedaan yoghurt yang bantu diet dan yang justru bisa menggagalkannya. Lengkap dengan tips simpel memilih dan menikmati yoghurt tanpa bikin diet berantakan.
✅ Manfaat Membaca Artikel Ini:
- Tahu yoghurt yang baik dan yang harus dihindari
- Hindari kesalahan umum saat konsumsi yoghurt
- Tips makan yoghurt yang benar untuk diet sehat
- Lebih cermat pilih yoghurt di supermarket
- Bantu dukung diet tanpa ribet
“Yoghurt itu sehat, kan?”
Itu kalimat yang paling sering kami dengar.
Entah dari teman, klien Dietplus, atau bahkan dari diri sendiri saat berdiri di depan rak pendingin supermarket. Warna-warni kemasannya menggoda, apalagi yang rasa stroberi atau mangga. Dan karena katanya “fermentasi, probiotik, bagus buat pencernaan”, kita pun langsung berpikir: “Ini pasti bagus buat diet.”
Tapi pertanyaannya: bener nggak sih?
Antara Fermentasi dan Gula Terselubung

Yoghurt sendiri, dalam bentuk aslinya, memang luar biasa.
Bayangkan: susu difermentasi dengan bakteri baik, menghasilkan rasa asam segar dan tekstur creamy yang ringan. Di dalamnya ada protein, kalsium, dan probiotik—kombinasi yang bisa membantu Anda kenyang lebih lama, sekaligus menjaga kesehatan pencernaan.
Masalahnya datang saat si yoghurt mulai “dimodifikasi”.
Demi selera pasar, banyak produk yoghurt ditambah rasa, pewarna, dan gula. Banyak banget gula. Kadang sampai lebih dari 20 gram per cup kecil.
Salah satu klien kami dulu bilang:
“Saya tiap malam makan yoghurt rasa mangga, Kak. Ternyata gulanya lebih banyak dari es teh manis!”
Jadi, Apakah Yoghurt Baik untuk Diet?

Jawabannya bukan “iya” atau “tidak”.
Karena semua kembali ke jenis yoghurt yang Anda pilih, kapan dikonsumsi, dan bagaimana mengombinasikannya.
Jika Anda memilih yoghurt plain—yang tanpa rasa dan tanpa tambahan gula—dan menikmatinya dengan potongan buah segar, chia seed, atau sedikit madu, maka Anda sedang membuat pilihan yang sangat baik.
Tapi kalau Anda terbiasa ambil yoghurt rasa tiramisu, lalu menambahkan granola manis dan saus stroberi di atasnya… well, itu sudah masuk kategori dessert, bukan makanan diet.
Yoghurt Seperti Apa yang “Aman” untuk Diet?

Yoghurt yang ideal biasanya…
- Tidak terlalu manis, atau bahkan tanpa tambahan gula sama sekali
- Mengandung protein tinggi, seperti Greek Yoghurt
- Tidak perlu topping berlebihan—cukup buah segar atau oat pun sudah nikmat
Untuk Anda yang punya masalah pencernaan setelah makan yoghurt, bisa coba yoghurt bebas laktosa atau yang berbahan dasar nabati seperti almond atau kedelai. Rasanya mungkin butuh penyesuaian, tapi tubuh Anda akan berterima kasih.
Dan oh ya—bagi Anda yang punya GERD atau diabetes, yoghurt tetap boleh kok.
Asal pilih yang plain dan hindari jenis yang terlalu asam atau mengandung pemanis buatan.
Kapan Waktu Terbaik Makan Yoghurt?
Banyak orang suka yoghurt di pagi hari sebagai sarapan ringan.
Ada juga yang menikmatinya sore hari, saat perut mulai lapar tapi belum waktunya makan malam. Dan sebagian lainnya, menjadikan yoghurt sebagai “dessert sehat” di malam hari.
Intinya: sesuaikan dengan pola makan Anda.
Yoghurt bukan keajaiban yang membakar lemak seketika. Tapi jika dimasukkan dalam pola makan sehat yang seimbang, ia bisa jadi teman setia perjalanan diet Anda.
Tapi… Harus Segitu Ruwetnya, ya?
Jujur saja, banyak ZenPlus yang akhirnya capek duluan saat harus pilih-pilih makanan.
Lihat label gizi. Hitung kalori. Hindari gula. Tambah serat. Pilih topping sehat.
Bikin pusing, bukan?
Itulah kenapa banyak orang akhirnya menyerah. Atau malah, salah pilih.
Diet Sehat Tanpa Drama? Bisa Banget, ZenPlus.
Di Dietplus, kami tahu rasanya bingung, repot, dan takut salah saat ingin mulai makan sehat.
Karena itu, kami hadir bukan sekadar jual makanan—tapi bantu Anda membangun pola makan yang sesuai kebutuhan, kondisi, dan gaya hidup Anda.
Kami sediakan menu yang enak, terukur, dan jelas kandungan gizinya.
Supaya Anda bisa fokus menjalani hidup—tanpa ribet mikirin makan.
Penasaran? Coba saja ngobrol dulu dengan ahli gizi kami dengan klik tombol dibawah. Gratis! Siapa tahu, yoghurt bukan satu-satunya “teman” diet sehat Anda. 💚