Banyak orang nggak sadar kalau makanan kemasan sering mengandung gula tersembunyi dengan nama berbeda. Padahal, konsumsi berlebih bisa bikin gula darah melonjak dan berisiko untuk diabetes.
Dengan memahami istilah-istilah gula seperti sukrosa, fruktosa, atau pemanis buatan, kita bisa lebih teliti membaca label. Pilihan terbaik tetap kembali ke real food agar tubuh lebih sehat dan terkontrol.
🌿 Manfaat Membaca Artikel untuk ZenPlus
- Lebih paham jenis-jenis gula tersembunyi di kemasan.
- Bisa membaca label makanan dengan lebih teliti.
- Mengurangi risiko konsumsi gula berlebih.
- Membantu menjaga gula darah tetap stabil.
- Mendapat dorongan untuk kembali ke real food bersama DietPlus.
Halo ZenPlus!
Pernah nggak sih Anda beli minuman kemasan, terus baca labelnya, eh kok nggak ada tulisan “gula” sama sekali, tapi rasanya tetap manis banget? 🤔
Nah, itu triknya. Produsen sering pakai berbagai jenis pemanis dengan nama lain yang terdengar “aman”, padahal efeknya ke tubuh bisa sama aja.
Apalagi buat Anda yang punya risiko atau sudah diabetes, tahu jenis-jenis gula ini penting banget biar bisa lebih bijak pilih makanan.
Kenapa Harus Peduli Sama Jenis Gula?
Gula tambahan bisa “menyelinap” di banyak produk tanpa kita sadari. Hasilnya, asupan gula harian sering kali jauh di atas batas sehat.
Kalau berlebihan, bukan cuma bikin berat badan naik, tapi juga bikin gula darah sulit terkontrol. Bedakan, ya:
- Gula alami → ada di buah, susu, sayur. Tubuh tetap butuh, asal wajar.
- Gula tambahan/olahan → masuk lewat biskuit, minuman kemasan, saus, dan makanan instan. Nah, ini yang harus diwaspadai.
Jenis Gula yang Sering “Nyamar” di Kemasan
Supaya nggak gampang terkecoh, kenali istilah-istilah ini. Biar kalau lihat di label, Anda langsung alert.
1. Sukrosa

Ini nama ilmiah dari gula pasir yang kita kenal sehari-hari. Kalau ketemu kata ini di label, artinya ya tetap gula biasa.
2. Fruktosa & HFCS (High Fructose Corn Syrup)

Fruktosa sebenarnya gula alami dari buah. Tapi dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa, manisnya jadi berlebihan banget. Biasanya nongol di minuman bersoda, jus kemasan, sampai saus botolan.
3. Glukosa / Dextrose
Jenis gula yang super cepat diserap tubuh. Efeknya? Gula darah bisa langsung melonjak. Nggak heran banyak dipakai di makanan manis instan.
4. Maltosa

Hasil dari pemrosesan pati. Jarang kedengeran, tapi sering ada di roti, sereal, atau produk berbasis tepung.
5. Laktosa
Gula alami dari susu. Tapi dalam kemasan, kadang ditambahkan sebagai pemanis tambahan. Jadi tetap harus bijak memilih susu.
6. Madu, Agave, Maple Syrup
Labelnya sering dibungkus dengan kesan “lebih sehat” atau “alami”. Padahal tetap aja gula tambahan, dan kalau kebanyakan ya sama aja.
7. Pemanis Buatan

Misalnya Aspartam, Sakarin, Sucralose. Nol kalori sih, tapi bukan berarti bisa dikonsumsi tanpa batas. Ada pro-kontra soal efeknya jangka panjang.
8. Sugar Alcohol (Sorbitol, Xylitol, Erythritol, Maltitol)
Biasa dipakai di permen sugar free. Rasanya manis, kalori lebih rendah, tapi kalau kebanyakan bisa bikin perut kembung.
Cara Membaca Komposisi Gula di Makanan Kemasan
Kadang produsen pintar banget kasih nama. Jadi, gimana cara kita supaya nggak kecele?
- Perhatikan kata-kata yang berakhiran -osa (fruktosa, glukosa, maltosa).
- Kalau ada kata “sirup” atau “molase”, tandanya tetap gula.
- Lihat urutan bahan: makin di atas, makin besar porsinya.
- Jangan langsung percaya klaim “sugar free”. Bisa jadi diganti dengan pemanis buatan.
Tips Mengontrol Asupan Gula untuk Penderita Diabetes

Kalau sudah punya riwayat diabetes, ini makin penting. Ingat rekomendasi WHO: gula tambahan maksimal 25 gram per hari.
Tips praktisnya:
- Pilih makanan rendah gula, tapi jangan lengah sama klaim “sugar free”.
- Batasi minuman manis, bahkan yang katanya pakai “gula alami”.
- Prioritaskan makanan segar — tubuh lebih mudah mengatur gula darah kalau yang masuk real food, bukan hasil olahan.
Lebih Aman dengan Real Food dan DietPlus
Banyak banget nama gula yang bisa bikin kita terkecoh. Mulai dari -osa, sirup, sampai pemanis buatan. Dengan kenal istilah-istilah ini, ZenPlus bisa lebih pintar membaca label makanan.
Hasilnya? Gula darah lebih terjaga, tubuh lebih sehat.
Dan pada akhirnya, solusi paling aman adalah kembali ke real food.
Sayur segar, buah, protein alami—itu yang bikin tubuh tenang dan nggak ribet.
Nah, kalau Anda butuh partner untuk jalanin pola makan real food, DietPlus siap bantu dengan menu praktis, enak, dan tentunya lebih sehat buat Anda.
Klik tombol dibawah ini untuk konsultasi dengan ahli gizi Dietplus GRATIS.