Artikel ini membahas apakah nugget homemade benar-benar sehat dibanding nugget instan.Hasilnya, homemade memang lebih baik karena bahan bisa dipilih sendiri, minim pengawet, dan bisa ditambah sayuran.Namun, cara pengolahan (goreng vs panggang) serta frekuensi konsumsi tetap jadi penentu. Nugget homemade sebaiknya hanya jadi camilan sesekali, bukan pengganti real food harian anak.
✨ Manfaat Membaca untuk ZenPlus
- Memahami beda nugget instan vs homemade
- Tahu cara bikin nugget homemade lebih sehat
- Menyadari pentingnya real food untuk anak
Punya panduan praktis agar anak happy, orang tua tenang
Halo ZenPlus đź‘‹,
Pernah ngalamin nggak, pulang kerja capek-capek, tiba-tiba anak minta makan nugget?
Rasanya solusi paling gampang ya tinggal ambil nugget instan dari freezer. Praktis, cepat, anak happy, orang tua pun lega.
Tapi di balik kepraktisannya, nugget instan sebenarnya termasuk ultraprocessed food yang penuh tepung, pengawet, bahkan MSG.
Lalu muncul pertanyaan: kalau kita bikin nugget homemade sendiri di rumah, apakah otomatis jadi sehat?
Nugget Instan vs Nugget Homemade: Apa Bedanya?
Sekilas semua nugget terlihat sama—luarannya krispi, dalamnya empuk. Tapi kalau kita bongkar lebih dalam, ternyata beda jauh.
- Nugget instan biasanya lebih banyak tepung dibanding daging, ditambah pengawet supaya awet lama, lalu digoreng dengan minyak yang kadang dipakai berulang.
- Nugget homemade, Anda bisa pilih sendiri bahannya. Daging ayam segar, bumbu sederhana, bahkan bisa ditambah sayuran cincang. Hasilnya jelas lebih aman dan lebih bergizi.
Dari sini kelihatan homemade unggul. Tapi… apakah itu berarti sehat?
Apakah Nugget Homemade Pasti Sehat?
Banyak orang tua berpikir, “Kalau homemade pasti sehat, kan?” Hmm… nggak selalu, lho.
Kalau Anda pakai daging segar, sedikit tepung, lalu masaknya dengan oven atau air fryer, hasilnya bisa jauh lebih baik. Nugget homemade juga masih mengandung protein yang dibutuhkan anak.
Tapi kalau tetap deep fried, tepungnya kebanyakan, atau dicocol saus instan tinggi gula dan garam, ya tetap saja kurang sehat.
Jadi intinya: nugget homemade lebih baik, tapi bukan berarti bisa dimakan bebas setiap hari.
Tips Membuat Nugget Homemade Lebih Sehat
Supaya nugget homemade benar-benar jadi alternatif yang lebih aman, ada beberapa cara mudah:
- Gunakan dada ayam atau ikan segar sebagai bahan utama.
- Campurkan sayuran halus seperti wortel, brokoli, atau jagung manis untuk ekstra serat.
- Ganti tepung roti biasa dengan oat atau whole wheat bread crumbs yang lebih bernutrisi.
- Masak dengan oven atau air fryer, bukan minyak goreng berulang.
- Sajikan dengan saus homemade dari tomat segar atau yogurt rendah lemak.
Bayangin aja, nugget ayam + wortel + oat yang dipanggang. Tetap gurih, anak suka, Anda pun lebih tenang.
Nugget Homemade: Solusi atau Camilan Transisi?
Anak-anak suka nugget karena rasanya gurih dan teksturnya bikin nagih. Nugget homemade bisa jadi solusi jembatan: anak tetap senang, orang tua merasa lebih aman.
Tapi penting diingat, nugget—meski homemade—tetap kategori processed food. Jadi, posisinya sebaiknya sebagai camilan transisi, bukan menu utama sehari-hari. Anak tetap butuh real food: sayur segar, buah, protein utuh, dan karbohidrat kompleks.
Kesimpulan: Lebih Baik, Tapi Bukan Jawaban Utama
Jadi, apakah nugget homemade sehat? Lebih baik daripada instan, iya. Lebih minim pengawet, bisa ditambah sayur, cara masaknya pun lebih fleksibel.
Namun jangan salah kaprah. Nugget homemade bukan berarti otomatis jadi makanan sehat utama. Bijaklah memberi porsi—jadikan sekadar pilihan sesekali, bukan makanan sehari-hari.
Karena pada akhirnya, anak nggak cuma butuh makanan yang bikin kenyang, tapi juga yang benar-benar menyehatkan otak dan tubuhnya.
DietPlus, Solusi Real Food Tanpa Ribet
Kalau Anda ingin lebih praktis tanpa ribet mikirin menu, ada DietPlus. Semua menu dibuat dari real food, disusun oleh ahli gizi bersertifikat, rasanya lezat, praktis, dan pastinya menyehatkan.
👉 Klik tombol di bawah untuk mulai langkah sehat bersama DietPlus.
