Seafood sering jadi dilema buat penderita kolesterol. Di satu sisi enak dan bergizi, di sisi lain bikin khawatir kadar kolesterol melonjak.
Artikel ini akan membantu Anda mengenali seafood mana yang aman, bagaimana cara masak yang lebih sehat, serta tips konsumsi biar tetap bisa menikmati makanan laut tanpa rasa was-was.
✨ Manfaat Membaca Artikel Ini
Dengan membaca artikel ini, ZenPlus akan:
- Tahu jenis seafood rendah kolesterol yang aman dikonsumsi.
- Tahu cara masak seafood yang lebih sehat untuk jantung.
- Mendapat panduan porsi & frekuensi makan yang ideal.
- Punya trik praktis saat memilih menu seafood, termasuk kalau makan di restoran.
Halo ZenPlus! 🌿
Pernah ngalamin nggak, lagi ngidam makan udang bakar atau ikan kembung goreng, tapi tiba-tiba kepikiran, “Waduh, nanti kolesterolku naik lagi nggak ya?”
Tenang, Anda nggak sendirian. Banyak banget orang yang suka seafood tapi maju-mundur karena khawatir kolesterol. Padahal faktanya, nggak semua seafood itu bikin masalah. Ada juga jenis seafood yang cukup ramah kolesterol, lho. Yuk kita bahas sama-sama.
Apa Hubungan Seafood dan Kolesterol?

Biar nggak salah kaprah, yuk kita bahas dulu. Kolesterol itu ada dua jenis:
- LDL (kolesterol jahat) → bisa menumpuk di pembuluh darah.
- HDL (kolesterol baik) → bantu membersihkan kelebihan kolesterol.
Beberapa jenis seafood memang tinggi kolesterol (contohnya udang dan cumi), tapi ada juga yang kaya asam lemak omega-3.
Nah, omega-3 ini justru bisa membantu menurunkan trigliserida dan menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
Jadi kuncinya bukan menghindari semua seafood, tapi pintar memilih jenis dan porsinya.
Seafood yang Lebih Aman untuk Kolesterol
🐟 Ikan Berlemak Sehat

Pernah coba salmon panggang dengan bumbu rempah sederhana? Enak banget, dan ternyata baik untuk jantung.
Ikan berlemak sehat seperti salmon, tuna, sarden, dan ikan kembung kaya omega-3 yang terbukti menekan trigliserida.
Konsumsi rutin dalam porsi wajar justru memberi efek protektif pada jantung.
🎣 Ikan Putih

Kalau lagi pengen yang ringan, pilih ikan cod, kakap, atau dori. Lemaknya rendah, proteinnya tinggi, dan teksturnya lembut.
Cocok jadi menu harian untuk Anda yang ingin menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
🐚 Kerang Tertentu

Banyak yang langsung parno saat dengar kata “kerang”. Tapi nggak semua harus dihindari, ZenPlus.
Kerang hijau, misalnya, masih bisa dikonsumsi asal tidak berlebihan dan sebaiknya dimasak dengan cara sederhana seperti rebus atau kukus.
Selain lebih rendah lemak jenuh dibanding udang atau cumi, kerang hijau juga kaya omega-3, zat besi, dan vitamin B12 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung serta daya tahan tubuh.
Cara Masak Bisa Jadi Penentu

ZenPlus, pernah kepikiran nggak, seafood sehat bisa berubah jadi jebakan kalau cara masaknya salah?
Contoh paling sering: ikan goreng tepung. Rasanya memang gurih, tapi minyak dan tepung justru menambah lemak jenuh.
👉 Lebih aman kalau dimasak dengan cara:
- Kukus atau rebus, biar kandungan gizinya tetap terjaga.
- Panggang dengan sedikit minyak sehat.
- Gunakan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, atau perasan lemon. Selain bikin wangi, juga bantu metabolisme.
Tips Konsumsi Seafood untuk Diet Sehat
Kalau masih bingung seberapa sering boleh makan seafood, aturan amannya:
- 2–3 kali per minggu dengan porsi sedang.
- Kombinasikan dengan sayuran, buah, dan sumber karbohidrat sehat seperti nasi merah atau kentang rebus.
- Hindari saus krim, santan kental, atau mentega berlebihan yang bisa meningkatkan lemak jenuh.
Intinya bukan soal pantangan, tapi soal pintar pilih menu dan cara masak.
Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Seafood dan Kolesterol
1. Boleh nggak makan udang kalau punya kolesterol tinggi?

Masih boleh, ZenPlus, tapi batasi porsinya (4-5 udang ukuran sedang sekali makan) dan jangan sering-sering (maksimal 1 minggu 1x, lebih jarang lebih baik).
Lebih baik pilih ikan beromega-3 sebagai menu rutin.
📝 Catatan
Tiap orang bisa berbeda responsnya. Ada yang kolesterolnya cepat naik, ada juga yang lebih stabil.
Karena itu:
⚠️ Selalu cek kadar kolesterol secara berkala dan konsultasikan dengan dokter sebelum menentukan boleh-tidaknya udang konsumsi udang.
2. Mana lebih sehat, ikan laut atau ikan tawar?
Keduanya punya manfaat. Ikan laut biasanya lebih kaya omega-3, tapi ikan tawar tertentu seperti nila atau gurame bisa jadi alternatif rendah kolesterol.
3. Kalau makan di restoran seafood, gimana cara pilih menu?

Pilih olahan bakar atau rebus, hindari goreng tepung, dan lengkapi dengan sayur. Jangan lupa kontrol porsi.
Kesimpulan
Seafood bukanlah pantangan mutlak bagi penderita kolesterol. Asal pilih jenis yang tepat, cara masaknya sehat, dan porsinya wajar, Anda tetap bisa menikmati hidangan laut tanpa rasa was-was.
Jadi, jangan buru-buru menyalahkan seafood ya, ZenPlus. Yang penting adalah keseimbangan.
⚠️ Catatan Penting untuk ZenPlus
Meski ada seafood yang lebih ramah kolesterol, bukan berarti boleh dikonsumsi sering atau dalam porsi besar.
Tetap perhatikan kondisi tubuh masing-masing, kadar kolesterol terkini, serta riwayat kesehatan. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis, dan selalu patuhi saran medis yang diberikan.
Artikel ini hanya bersifat edukasi, bukan pengganti nasihat medis profesional.
Kalau Anda ingin lebih mudah mengatur pola makan—terutama untuk menurunkan kolesterol—DietPlus punya program diet kolesterol.
Program ini dirancang dengan menu seimbang, enak, dan praktis, supaya Anda nggak bingung lagi harus makan apa setiap hari.
Klik tombol dibawah ini untuk konsultasi dengan ahli gizi DietPlus GRATIS ✨