FREE ONGKIR*!! Area Bandung, Tanpa Minimum Order.

Gula, antara Warisan Budaya, Obesitas dan Diabetes

Pelajari bagaimana konsumsi gula berlebih terkait dengan obesitas dan diabetes, serta bagaimana dampaknya pada kesehatan masyarakat modern. Ketahui lebih lanjut mengenai sejarah gula dan solusinya di dietplus.id.
Ditulis oleh :
Pakar Nutrisi
Anggraeni Nuraeni
Anggraeni lulus dari bla bla bla bla dan telah bekerja sebagai nutritionist selama kurang l
Editorial oleh :
SEO Specialist
Widi Widiyanti
Pembicara SEO di berbagai event nasional dan internasional
Winda Dietplus
Ditulis oleh :
Head of Nutritionist
Winda Nur Aisyah

Ahli gizi bersertifikasi yang sudah berpengalaman 10 tahun merancang menu yang seimbang dan bergizi, memastikan setiap hidangan mendukung kesehatan pelanggan.

Editorial oleh :
SEO Specialist
Widiyanti Rusana
Praktisi SEO berpengalaman luas dalam bidang optimasi mesin pencari (SEO) dan digital marketing, juga menjadi pembicara di berbagai SEO Event skala lokal & global.
Gula dan Diabetes
Bagikan :
Artikel terakhir diperbaharui pada 19-Sep-2024
Intisari Artikel Ini :

Artikel ini membahas hubungan antara gula, obesitas, dan diabetes, dimulai dari sejarah gula sebagai komoditas hingga dampaknya pada kesehatan global.

Gula, meskipun menjadi bagian dari budaya dan ekonomi dunia, memiliki kontribusi besar terhadap meningkatnya kasus obesitas dan diabetes.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan tidak hanya menyebabkan kecanduan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, depresi, dan masalah metabolisme lainnya.

Melalui artikel ini, ZenPlus bisa :

  • Memahami sejarah gula dan dampak negatifnya terhadap kesehatan.
  • Mendapatkan informasi tentang konsumsi gula yang aman dan sumber makanan tinggi gula yang harus dihindari.
  • Menyadari tentang bahaya konsumsi gula berlebihan dan bagaimana memilih makanan yang lebih sehat untuk mencegah obesitas dan diabetes.

Halo ZenPlus! Kali ini kita akan bahas tentang gula—bahan manis yang ada di hampir semua makanan kita.

Tahukah Anda, pada tahun 2013, tanaman yang jadi bahan baku gula menghasilkan sekitar 6,2% dari total hasil pertanian dunia, dan menyumbang 9,4% dari nilai ekonomi global?

Menarik, kan?

Tapi sayangnya, gula juga jadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes yang kini mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Gula dan Kesehatan Global

Obesitas dan penyakit yang berkaitan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan penyakit jantung, semakin banyak terjadi di negara-negara yang pola makannya didominasi oleh karbohidrat, terutama gula.

Pengaruh Gula Terhadap Hipertensi & Obesitas
Pengaruh gula terhadap obesites (sumber : The American Journal of Clinical Nutrition, 2007)

Konsumsi gula di seluruh dunia naik drastis dalam 160 tahun terakhir, dan dampaknya sangat terasa pada meningkatnya kasus obesitas dan diabetes.

Sejarah Gula: Dari Langka Hingga Berlimpah

Mari kita lihat ke belakang sejenak. Dulu, manusia hidup dengan pola makan yang sangat sedikit mengandung gula, terutama gula olahan seperti yang kita kenal sekarang.

Pertama kali gula disuling secara kimia adalah sekitar 2.500 tahun lalu di India. Dari sana, teknik ini menyebar ke berbagai negara, seperti Cina dan Persia, lalu sampai ke Eropa.

Pada abad pertengahan, gula sangat langka dan mahal. Tapi, semuanya berubah ketika tebu berhasil dibudidayakan secara massal untuk memenuhi permintaan besar dari masyarakat Eropa yang mulai “kecanduan” rasa manis.

Konsumsi gula yang masif dimulai pada abad ke-17, dan sejak saat itu, masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes semakin meningkat.

Gula di Zaman Modern

Memasuki abad 21, industri gula menjadi semakin besar dan kuat, bahkan lebih kuat daripada industri tembakau atau alkohol.

Kini, gula ada di mana-mana—mulai dari makanan ringan, minuman, hingga makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Faktanya, gula menyumbang sekitar 20% dari total asupan kalori manusia saat ini.

Meskipun gula menjadi bagian penting dari ekonomi dunia dan budaya, kita harus hati-hati. Konsumsi gula yang aman untuk menjaga kesehatan jantung adalah sekitar 3 hingga 9 sendok teh per hari.

Sayangnya, rata-rata orang dewasa sekarang mengonsumsi 22 sendok teh per hari, dan anak-anak bahkan bisa mencapai 32 sendok teh setiap harinya!

Sumber Utama Gula dalam Makanan

ZenPlus, tahukah kamu dari mana sumber gula terbesar dalam makanan kita? Berikut ini daftarnya:

  • Softdrink: 33%
  • Permen: 16,1%
  • Kue, cookies, dan pie: 12,9%
  • Minuman buah: 9,7%
  • Dessert berbahan susu: 8,6%
  • Olahan gandum dan biji-bijian: 5,8%
Perkembangan Fast Food di USA
Penambahan berat badan dan resistensi insulin (sumber : Dr. Stephan Guyenet, Whole Health Source)

Konsumsi makanan olahan yang tinggi gula ini semakin meningkat, dan ini sangat berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, depresi, diabetes, dan bahkan jerawat.

Dampak Gula pada Tubuh

Menurut penelitian, mengonsumsi gula ternyata bisa memicu kecanduan mirip dengan narkoba.

Otak kita merespons gula dengan melepaskan dopamine dan serotonin, membuat kita merasa senang dan ingin mengonsumsinya lebih banyak lagi.

Namun, jika terus-menerus mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan, kesehatan kita bisa menurun drastis.

Kesimpulan

Jadi ZenPlus, konsumsi gula berlebih memang bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Kita harus lebih cerdas dalam memilih makanan yang kita konsumsi agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit serius.

Jangan lupa, kamu bisa menemukan berbagai menu sehat yang cocok untuk pola dietmu di dietplus.id!

Klik tombol di bawah ini untuk terhubung langsung dengan ahli gizi kami! GRATIS!

Info Catering Sehat Dietplus Minggu Ini
Info Menu & Program
Anda akan terhubung dengan whatsapp ahli gizi Dietplus Indonesia
Winda Dietplus
Ditulis oleh :
Head of Nutritionist
Winda Nur Aisyah

Ahli gizi bersertifikasi yang sudah berpengalaman 10 tahun merancang menu yang seimbang dan bergizi, memastikan setiap hidangan mendukung kesehatan pelanggan.

Editorial oleh :
SEO Specialist
Widiyanti Rusana
Praktisi SEO berpengalaman luas dalam bidang optimasi mesin pencari (SEO) dan digital marketing, juga menjadi pembicara di berbagai SEO Event skala lokal & global.
Daftar Isi :
Daftar Isi Artikel