Gak dipungkiri banyak banget yang pengen turun berat badan dengan cepat.
Tapi hati-hati, jangan sampai salah langkah. Banyak orang justru terjebak diet ekstrem yang kelihatannya manjur, padahal diam-diam bisa bikin tubuh rusak, lho.
Di artikel ini kita bahas jenis-jenis diet ekstrem yang populer tapi berbahaya, plus cara yang lebih aman buat nurunin berat badan.
Manfaat Membaca Artikel Ini untuk Anda
- Paham jenis diet populer yang ternyata bisa berbahaya
- Tahu risiko jangka pendek & panjang dari diet ekstrem
- Lebih bijak memilih pola makan realistis dan berkelanjutan
- Dapat insight cara nurunin berat badan tanpa nyiksa diri
Pernah nggak merasa iri lihat teman atau selebgram turun 5–7 kg cuma dalam seminggu?
Atau mungkin Anda lagi ada di fase pengen banget cepet kurus karena baju udah mulai sempit, atau timbangan makin naik?
Rasanya normal banget ya pengen hasil instan. Tapi justru di situ jebakannya: kita jadi tutup mata sama risiko kesehatan yang mengintai.
Padahal nggak semua metode yang viral itu aman, lho. Bahkan beberapa bisa bikin metabolisme hancur, hormon kacau, dan organ vital keteteran.
⚠️ Jenis-Jenis Diet yang Berbahaya dan Sering Disalahpahami
Sebelum ikut-ikutan tren, ada baiknya Anda kenali dulu beberapa jenis diet yang kelihatannya menjanjikan, tapi efek sampingnya bisa serius banget.
1. Diet Sangat Rendah Kalori (Very Low-Calorie Diet)

Diet ini cuma kasih “jatah” 500–800 kalori per hari. Padahal, tubuh normal butuh sekitar 1200 kalori untuk menjalankan fungsi dasarnya, lho.
Kesannya memang cepat bikin turun BB, tapi aslinya bikin tubuh mode darurat.
🧠 Kenapa berbahaya?
- Energi dasar kayak napas, jantung, sampai otak bisa terganggu.
- Metabolisme melambat banget, jadi gampang naik lagi begitu makan normal.
- Otot ikut menyusut, bukan cuma lemak.
- Bisa bikin pusing, gampang pingsan, sampai gangguan organ kalau terlalu lama.
VLCD itu cuma boleh di bawah pengawasan medis. Kalau asal coba, taruhannya besar banget.
2. Diet Satu Makanan (Mono Diet)

Cuma makan pisang, kentang, atau telur rebus setiap hari. Simpel? Iya. Sehat? Jelas nggak, lho.
🧠 Kenapa berbahaya?
- Nutrisi tubuh itu beragam, gak cukup kalau makan satu jenis makanan aja.
- Cepet banget bikin bosan jadi bisa craving parah dan akhirnya balas dendam makan berlebihan.
- Kurang nutrisi bisa meningkatkan resiko anemia, kulit kusam, sampai rambut rontok.
- Secara psikologis juga nyiksa, karena hidup jadi kayak monoton banget.
Mono diet terlalu menyederhanakan kebutuhan tubuh yang kompleks banget, sih.
3. Detox Jus Berhari-hari (Juice Cleanse)

Minum jus doang 3–7 hari tanpa makan padat. Katanya buat “detox racun”. Padahal, hati dan ginjal di tubuh kita udah punya sistem detox alami, lho.
🧠 Kenapa berbahaya?
- Jus itu tinggi gula, rendah serat dan protein → bikin gula darah naik-turun.
- Tubuh nyari energi dari otot, jadinya massa otot hilang.
- Badan lemes banget, gampang gemetar, bahkan bisa pingsan.
- Habis detox? Craving langsung balik, malah makan lebih banyak dari sebelumnya.
Detox jus bikin Anda ngerasa “bersih” sesaat, tapi efek jangka panjangnya bisa nyiksa banget.
4. Diet Tanpa Karbohidrat Sama Sekali (Zero Carb)

Banyak yang salah paham: low-carb oke, tapi zero-carb itu masalah banget.
Karbohidrat dibuang total, termasuk nasi, bahkan sayur dan buah yang mengandung karbohidrat.
🧠 Kenapa berbahaya?
- Otak butuh glukosa. Tanpa karbo, pikiran jadi lemot, gampang emosi.
- Tubuh pakai lemak → terbentuk keton → kalau berlebihan bisa bikin pusing, mual, napas bau.
- Risiko sembelit, gangguan hormon, siklus menstruasi kacau.
- Mood swing parah dan gampang banget capek.
Ingat: bukan karbohidratnya yang salah, tapi porsi dan jenisnya yang harus kita atur ya.
5. Diet Obat Pelangsing & Cacing Pita (Ekstrem Banget!)

Ada yang masih nekat minum pil pelangsing tanpa izin, bahkan sampai menelan telur cacing pita biar kurus. Kedengarannya horror, tapi ini nyata lho.
🧠 Kenapa berbahaya?
- Obat ilegal sering mengandung zat berbahaya buat jantung dan liver.
- Cacing pita bikin tubuh kekurangan nutrisi → anemia, infeksi, bahkan bisa fatal.
- Berat badan turun, tapi tubuh ikut rusak perlahan.
Ini bukan diet, ini cara menyiksa diri sendiri. Please, jangan pernah coba.
😟 Efek Jangka Panjang Diet Ekstrem

Turun cepat memang menggoda, tapi apa artinya kalau yang hilang bukan lemak, melainkan kesehatan?
Risiko nyata:
- Metabolisme rusak → BB gampang banget balik
- Siklus diet–lapar–balas dendam makan → stres mental
- Gangguan hormon & kesuburan
- Tulang rapuh, rambut rontok, konsentrasi buyar
✅ Solusi Lebih Aman: Turun BB Tanpa Nyiksa
Diet itu bukan soal siapa yang paling cepat turun, tapi siapa yang bisa konsisten menjalaninya.
Cara yang lebih masuk akal:
- Defisit kalori ringan, jangan ekstrem
- Karbo, protein, lemak tetap ada semua
- Perbanyak serat dan air putih
- Bergerak aktif tiap hari, sekecil apa pun itu
Turun 0,5–1 kg per minggu itu udah aman dan sehat banget, lho.
💚 Body Goals Itu Bonus. Sehat & Bahagia Itu Tujuan Utama.
Diet seharusnya nggak bikin Anda takut makan, stres, atau minder kalau gagal.
Tubuh Anda layak diperlakukan dengan baik, bukan dipaksa mencoba diet ekstrem.
Kalau Anda ingin cara yang lebih manusiawi—bisa makan enak, tetap sehat, dan hasilnya nyata—DietPlus siap bantuin.
📲 Konsultasi dulu aja gratis, nggak ada ruginya. Karena diet itu bukan sekadar kurus, tapi soal hidup lebih sehat dan bahagia.
👉 Klik tombol dibawah buat mulai perjalanan sehat Anda bareng DietPlus.
Percaya deh, diet sehat itu bisa banget dijalani tanpa harus nyiksa diri. 🙂