Artikel ini membahas Polycistic Ovarian Syndrom (PCOS), suatu kondisi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi perempuan usia subur.
PCOS sering menyebabkan :
- Gangguan menstruasi
- Kesulitan hamil
- Masalah kesehatan lain seperti resistensi insulin dan obesitas.
Lewat artikel ini, ZenPlus akan mendapatkan :
- Pemahaman lebih mendalam tentang apa itu PCOS, gejalanya, dan risiko komplikasinya.
- Tips praktis tentang cara mengendalikan PCOS.
- Info mengenali kondisi PCOS dan mengambil langkah pencegahan atau penanganan dini.
PCOS, singkatan dari Polycistic Ovarian Syndrom atau Sindrom Polikistik Ovarium, adalah kondisi dimana terjadinya ketidakseimbangan hormon pada perempuan.
Sejauh ini, PCOS masih belum diketahui apa penyebab dan obatnya.
Karena belum ada lembaga kesehatan menyebutkan penyebab sebenarnya dari PCOS itu apa, maka agak terlalu berat yaa buat bilang PCOS itu sebuah penyakit.
PCOS Bukan Penyakit, TAPI Jangan Diabaikan!
Setelah kita setuju kalo PCOS itu bukan penyakit, bukan berarti kita mengabaikan hal ini yaaa..
Fakta mengatakan bahwa PCOS dapat menyerang perempuan di usia 15 tahun sampai 44 tahun, atau pada usia-usia siap hamil.
Hal ini menegaskan juga ternyata perempuan di usia remaja, terutama di usia memasuki masa pubertas, bisa divonis mengidap PCOS.
Hmmm.. hormon gak seimbang juga bukan hal yang bisa kita sepelekan lohh..
Maka dari itu, ayo kenali apa itu Polycistic Ovarian Syndrom dan bagaimana cara menghadapinya.
Tingginya Hormon Androgen (Maskulin)
Perempuan dengan PCOS akan mengalami gangguan saat menstruasi karena dia memiliki kadar hormon androgen berlebihan.
Sebenarnya, Ovarium secara normal memang menghasilkan hormon androgen, tapi jumlahnya itu sangat sedikit.
Sedangankan perempuan yang mengalami PCOS, sel induknya memproduksi hormon androgen dengan jumlah cukup banyak.
Penyebab utama meningkatnya hormon androgen pada perempuan PCOS adalah adanya Resistensi Insulin.
Ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak Hormon Insulin, produksi hormon androgen pun jadi ikut meningkat.
Produksi hormon androgen terus menerus dan berlebihan akan membentuk kantung-kantung berisi cairan di dalam Ovarium, sehingga membuat perkembangan sel telur tidak terbentuk sempurna.
Karena ruang semakin mengecil, sel telur yang tidak mampu berkembang akan sulit untuk dilepaskan secara teratur.
Bahkan kemungkinan terburuknya tidak akan ada sel telur yang matang.
Tingginya Hormon Insulin Pada Tubuh
Hormon Insulin adalah hormon yang salah satu tugasnya merubah glukosa menjadi energi.
Ketika terjadi Resistensi Insulin akibat sel-sel tubuh yang tidak responsif, hasilnya tubuh akan terus menghasilkan Hormon Insulin hingga melebihi batas kadar normal di dalam tubuh.
Kebanyakan perempuan dengan PCOS mengalami Resistensi Insulin, terutama yang memiliki masalah dengan berat badan berlebih.
Seiring waktu, tidak adanya pola makan sehat membuat perempuan PCOS akan menderita Diabetes tahap II.
Berikut gejala-gejala PCOS yang sebaiknya diperiksakan ke dokter
1. Gangguan Kesuburan dan Sulit Hamil
Ketidakseimbangan hormon membuat sel telur tidak dapat keluar dari Ovarium, sehingga pembuahan oleh sel sperma pun sulit terjadi.
Selain itu, perkembangan lapisan rahim akan ikut terganggu juga dan membuat sel telur yang berhasil keluar tidak bisa menempel pada dinding rahim.
2. Gangguan Siklus Haid dan Nyeri Berlebih
Terkadang kita menyepelekan siklus haid tidak teratur terutama bagi para remaja yang baru memasuki masa pubertasnya.
Padahal ini bisa menjadi gejala yang harus kita waspadai lohh..
Contoh siklus menstruasi tidak wajar adalah jika menstruasi terjadi 2 (dua) bulan sekali, 3 (tiga) bulan sekali, dan bisa juga tidak mengalami menstruasi selama 3 (tiga) bulan atau lebih secara berturut-turut.
3. Kelebihan Berat Badan
Peningkatan berat badan cukup drastis bisa menjadi gejala PCOS yang mudah terlihat sama kita.
Tapi ternyata bukan cuman kelebihan berat badan aja yang bisa jadi gejala, sulitnya menurunkan berat badan juga menjadi salah satu gejala penderita PCOS.
Selain itu, gejala lain bisa mulai berdatangan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah tinggi, semuanya harus mulai diperhatikan yaa..
4. Rambut Halus Berlebih juga adalah salah satu gejala PCOS, lho!
Lebih dari 70% perempuan PCOS mengalami penumbuhan rambut halus di tempat yang tidak biasa.
Contohnya bisa tumuh rambut di wajah, punggung, perut, dan dada.
Tumbuhnya rambut-rambut halus pada perempuan itu didasari dengan gejala-gejala medis yang harus diwaspadai.
Komplikasi Polycistic Ovarian Syndrom
Sindrom Polikistik Ovarium berhubngan dengan berbagai masalah metabolisme, termasuk Sindrom Metabolik.
Sindrom Metabolik adalah gangguan-gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.
Gangguan ini meliputi:
- Peningkatan tekanan darah tinggi
- Penumpukan lemak di perut
- Kenaikan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida.
Dua kali lipat perempuan dengan PCOS secara umum menderita Sindrom Metabolik dan setengahnya mengalami Obesitas.
Berbicara tentang Obesitas, perempuan PCOS juga berkaitan dengan peningkatan 4x (empat kali) lipat berisiko mengalami Diabetes tahap II.
Pertanyaannya adalah apakah Obesitas menyebabkan PCOS atau PCOS yang menyebabkan Obesitas?
Jawabannya, keduanya sama benar dan sama memungkinkan.
Nahloh, jadi gimana???
Hubungan antara PCOS dan obesitas sangatlah rumit.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perempuan dengan PCOS memproduksi terlalu banyak Hormon Insulin atau Insulin yang tidak bisa bekerja dengan baik.
Hormon Insulin yang tidak bisa bekerja dengan normal adalah salah satu alasan kenapa perempuan dengan PCOS mengalami peningkatan berat badan atau juga kesulitan menurunkan berat badannya.
Tapi adapula pemicu lain, berkembangnya PCOS mengikuti kenaikan berat badan yang cukup pesat.
Jadi kesimpulannya adalah perempuan yang mengalami Obesitas memiliki resiko tinggi terkena PCOS dan perempuan yang menderita PCOS memiliki resiko tinggi menjadi Obesitas.
Lalu Harus Bagaimana?
Sindrom Polikistik Ovarium adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan namun bisa kita kendalikan.
Melakukan pola makan sehat dan juga pola hidup sehat juga menjadi hal paling penting dalam mengatur keseimbangan hormon.
- Perubahan Pola Hidup
Mulailah meningkatkan aktifitas fisik dan jangan lupa mengatur asupan makanan untuk membantu mengendalikan PCOS. Karena PCOS rentan dengan Resistensi Insulin dan Obesitas, kurangilah mengkonsumsi makanan-makanan pemicunya. Makanan Indeks Glikemik Rendah adalah makanan yang tidak meningkatkan kadar gula darah secara cepat. Contoh dari makanan Indeks Glikemik Rendah ini seperti sayur dan buah, gandum utuh, dan lemak sehat.
Protein juga bisa menjadi pilihan kita karena protein mampu menekan Hormon Ghrelin yang memicu rasa lapar sehingga kita tidak akan makan berlebih. - Menurunkan Berat Badan Jika Sudah Berlebih
Hal wajar bagi perempuan PCOS mengalami kondisi berat badan berlebihan. Bahkan mereka pun akan kesulitan untuk mengurangi berat badannya.
Sebagai pengingat, dengan mengatur asupan karbohidrat yang dikonsumsi, kadar gula dalam tubuh akan mudah dikendalikan.
Penelitian sudah membuktikan bahwa meskipun penurunan berat badan hanya 5% hingga 10% saja, namun ternyata dapat memberikan peningkatan kesehatan yang signifikan.
Ada banyak tipe olahraga yang bisa kita lakukan, terutama saat pandemi kaya gini, kita pasti butuh olahraga efektif, mudah, tapi tetep aman.
Ingat!
Jangan sembarangan mengikuti video-video olahraga dari sumber yang tidak jelas dasar kesehatan dan keamanannya.
Pastikan kenali dulu tubuh kita dan sesuaikan dengan kebutuhannya. - Pengobatan Rumah Sakit
Sindrom Polikistik Ovarium memang belum ada atau bahkan tidak ada obat penyembuhnya, tapi ada kok obat pengendalinya seperti Pil Kontrasepsi untuk membantu siklus menstruasi menjadi lebih teratur, obat kepekaan insulin, dan beberapa obat-obatan lainnya.
Tapi yang harus diingat oleh kita bahwa obat-obatan memiliki efek samping yang harus diperhatikan kadar dan penggunaannya.
Kesimpulan
Penelitian telah membuktikan bahwa menurunkan berat badan dan juga berolahraga adalah pengobatan terbaik bagi perempuan dengan PCOS.
Hal ini untuk mencegah terjadinya Obesitas dan untuk membantu menurunkan resiko komplikasi seperti penyakit jantung serta diabetes.
Mengkonsumsi makananan berbahan dasar gandum, buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, low-fat susu, keju, atau yoghurt dapat membantu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan fungsi Hormon Insulin, dan menyeimbangkan jumlah hormon pada tubuh.
Dapatkan berbagai paket menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan serta pola diet Anda hanya di Dietplus.id!
Kontak MinPlus untuk mendapatkan rekomendasi pola makan terbaik untuk ZenPlus lewat tombol di bawah ini. Gratis!